Jakarta — Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang dikemas dalam bentuk seminar kolaboratif bertajuk “Deep Learning dalam Pendidikan Islam: Dari Transfer Ilmu ke Transformasi Nilai.” Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menyoroti arah baru Pendidikan Agama Islam (PAI) di tengah era digital dan kecerdasan buatan (AI). Pada Rabu, 30 Juli 2025.
Bertempat di Aula Bung Hatta, Kampus A UNJ, seminar yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi PAI UNISNU Jepara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Muslihin, M.A. dari UNJ dan Dr. Ahmad Saefudin, M.Pd.I. dari UNISNU. Seminar dibuka secara resmi oleh Dr. Andy Hadyanto, M.A. (Wakil Rektor IV UNJ) dan Dr. Abdul Rozaq, M.Ag. (Dekan FTIK UNISNU Jepara).
Dalam paparannya, Muslihin menekankan pentingnya pendekatan deep learning dalam pembelajaran PAI yang bukan hanya fokus pada transfer materi, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai spiritual peserta didik. “Pendidikan yang memuliakan adalah yang menyentuh ranah olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Itu yang akan menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan menggembirakan,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Ahmad Saefudin menggarisbawahi peran AI dalam memperkaya strategi pembelajaran Islam kontemporer. Ia menekankan bahwa pemanfaatan teknologi harus dibarengi dengan penguatan growth mindset, agar peserta didik mampu beradaptasi dan berkembang di tengah kemajuan zaman tanpa meninggalkan esensi nilai-nilai Islam. “Transformasi pembelajaran harus berfokus pada pemahaman, relevansi kontekstual, dan internalisasi nilai. AI bukan hanya alat bantu, tapi juga mitra pendidikan,” ujarnya.
Mahasiswa yang hadir tidak hanya menjadi pendengar pasif, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi dan sesi tanya jawab. Metode pelaksanaan seminar mencakup observasi, pencatatan lapangan, dan dokumentasi visual, yang menjadi bagian dari proses pembelajaran dan penyusunan laporan KKL.
Selain seminar, kegiatan KKL juga dilengkapi dengan sesi studi banding antarorganisasi kemahasiswaan antara HMPS PAI UNISNU dan BEM PAI UNJ. Dalam sesi ini, kedua organisasi saling berbagi praktik baik dalam pengelolaan program kerja, struktur kepengurusan, serta tantangan dan strategi dalam membangun solidaritas dan kepemimpinan mahasiswa.
Studi banding ini diharapkan mampu menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa dalam berorganisasi secara profesional serta memperkuat kolaborasi lintas kampus. Kegiatan KKL ini menjadi bagian dari upaya UNISNU Jepara dalam memperluas pengalaman akademik mahasiswa dan membekali mereka dengan pemahaman kritis terhadap dinamika Pendidikan Islam di era digital. Dengan membawa tema besar transformasi pembelajaran, UNISNU berharap lulusan PAI mampu menjadi pendidik yang adaptif, inovatif, dan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam yang transformatif.
Comments
Post a Comment